Palu. Sitaba-
Sulteng.Kegiatan
Infrastruktur Skala
Lingkungan -
Central
Sulawesi Rehabilitation
and Reconstuction Project
(ISL-CSRRP) adalah suatu
kegiatan swakelola di
tingkat masyarakat yang
bertujuan untuk
mengurangi
kesenjangan infrastruktur
di
sekitar hunian tetap,
meningkatkan kapasitas
dan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan serta
memperkuat infrastruktur
pelayanan dasar dan
ekonomi yang
berorientasi pada
pengurangan risiko
bencana di wilayah
terdampak bencana.
ISL
berorientasi pada layanan
infrastruktur skala
lingkungan yang inklusif,
aman,
berketahanan dan
berkelanjutan sebagai
perwujudan hunian layak di
kelurahan yang menjadi
lokasi huntap relokasi
dalam memberikan
kemanfaatan bagi
masyarakat yang tinggal
di
sekitar huntap relokasi
di Kota Palu, Kabupaten
Sigi, dan Donggala -
Provinsi
Sulawesi
Tengah.
Dalam
implementasinya, ISL
menempatkan masyarakat
sebagai subjek
pembangunan dengan
pelibatan mulai
dari perencanaan,
pelaksanaan
hingga operasional-
pemeliharaan. Peran serta
Pemerintah Pusat,
kota/kabupaten lebih
sebagai pelayanan (public
service) dalam mendukung
terselenggaranya ISL,
dengan
menyiapkan berbagai
instrument berupa
pedoman, prosedur
operasional standard
(POS), regulasi
serta fasilitasi yang
memberikan ruang kepada
masyarakat melalui
Organisasi
Masyarakat Setempat (OMS)
supaya dapat menjalankan
kebijakan implementasi
ISL
sesuai dengan ketentuan
dan tujuan – tujuan yang
hendak dicapai.
Demikian
intisari Sosialisasi
Infrastruktur Skala
Lingkungan yang mengemuka
pada acara
Rapat Koordinasi
(Rakornis) Teknis VI
Kegiatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Pascabencana Suawesi
Tengah yang
diselenggarakan, Selasa
(29/11) di Hotel
Swissbel – Palu.
Rakornis
VI dibuka langsung oleh
Arie Setiadi Moerwanto,
selaku Ketua Central
Project
Manajemen Unit (PMU)
Direktorat Jenderal
Ciptakarya Kementerian
Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
(PUPR) yang juga
sebagai Ketua
Satuan Tugas Pelaksanaan
(Satgas) Penanggulangan
Bencana Pasca Gempa
Bumi Dan Tsunami
Sulawesi Tengah.
Dalam
sambutan pembukaan, Ka-
Satgas menyampaikan
tentang pokok – pokok
materi Sosialisasi
ISL: “Sosialisasi Program
Lingkungan Kegiatan
Infrastruktur Skala
Lingkungan
(ISL) berbasis
masyarakat, yang
berlangsung dan selesai
pada TA. 2023. Tujuan ISL
ini untuk 1).
memulihkan infrastruktur
dan meningkatkan
kualitas permukiman
dengan aspek inklusif dan
berketahanan terhadap
bencana; 2).
meredam konflik sosial
masyarakat sekitar huntap
dengan kegiatan berbasis
masyarakat; 3). memenuhi
Key Performance Indicator
(KPI) komponen 1 yaitu
“Pembangunan Huntap
dan Infrastruktur
Permukiman yang
Tangguh.”; dan 4).
meningkatkan
kapasitas masyarakat
dalam mewujudkan
permukiman layak huni dan
berkelanjutan”,
ungkap Arie
Adapun
lokus kegiatan, “nantinya
akan dilaksanakan di 27
Kelurahan/Desa yang
berada di
Kota Palu, Kab. Sigi, dan
Kab. Donggala”, ungkap
Arie di hadapan para
peserta
yang terdiri dari
berbagai unsur di
pemerintahan Pusat, Kota
Palu, Kabupaten
Sigi dan Donggala, serta
para konsultan.
Kasatgas
kembali mengingatkan,
bahwa seluruh kegiatan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
pascabencana di Sulawesi
Tengah, termasuk kegiatan
ISL harus selesai pada
akhir
tahun 2023.
Terungkap
pada Sosiaisasi ISL,
diketahui bahwa kegiatan
ISL yang berada di
Kota Palu sebanyak 8
Lokasi,
Kabupaten Sigi sebanyak 8
Lokasi, dan Kabupaten
Donggala sebanyak 11
Lokasi. Sedangkan
Lingkup Kegiatan meliputi
pembangunan jalan
lingkungan, pembangunan
drainase
lingkungan, penyedian air
minum, pengelolaan
sanitasi atau air limbah,
pengelolaan
persampahan, pembangunan
ruang terbuka hijau, dan
pembangunan bangunan
pelengkap jalan seperti
gorong-gorong atau
dinding penahan tanah
(talud).
Prosedur
Operasional Standard
(POS)
Peserta
Sosialisasi juga
mendapatkan materi
mengenai
Prosedur Operasional
Standard (POS). Ada 8 POS
yang disampaikan kepada
peserta, yaitu 1)
Pengadaan Barang/Jasa, 2)
Pengelolaan Keuangan, 3)
Pelaksanaan
Kegiatan ISL CSRRP, 4)
Pemantauan dan
Pengendalian Kegiatan ISL
CSRRP, 5) Pengelolaan
Dampak Lingkungan dan
Sosial Kegiatan ISL
CSRRP, 6) Operasional dan
Pemeliharaan
Kegiatan ISL CSRRP, 7)
Pembentukan Kelembagaan
Kegiatan ISL CSRRP, dan
8) Verifikasi
Usulan Kegiatan ISL
CSRRP.
Bertindak
sebagai moderator
dalam penyampaian
materi SOP, yaitu Teguh
Muhammad Abduh, SE selaku
Team Leadr Oversight
Service Provider
(OSP) dengan
pemateri Tenaga Ahli dari
OSP dan dari Project
Management Consultant
(PMC) CSRRP.
Peserta
sangat merespons baik
sosialisasi ISL ini.
“Dengan sosialisasi ini,
kami dapat gambaran
dalam memfasilitasi
kegiatan di masyarakat
kami” ujar Goenawan
S.S.TP, Camat
Palu Selatan. “Harapan
kami kegiatan ini
berjalan lancar, dan
tidak ada kendala
atau permasalahan
mengenai pengelolaan dan
pertanggung-jawaban
keuangan ISL
SCRRP” ujar Camat Palu
Selatan ini.
Herman
Tobo, selaku Ketua PMU
Ciptakarya banyak
memberikan kontribusi dan
penjelasan
terkait dengan persiapan,
pengendalian dan tata
kelola keuangan ISL
CSRRP.
“Kita
harus bekerja dengan hati
(tulus), agar program ini
memberikan manfaat kepada
masyarakat. Bekerja
dengan “hati”,
berarti kita berusaha
menghindari hal-hal yang
melanggar aturan. Karena
pekerjaan Swakelola ini
akan diaudit oleh BPKP”,
ujar Herman mengingatkan.
Rakornis
VI ini berlangsung selama
2 (dua) hari. Pada Hari
ke-dua, Rabu 30/11) yaitu
pembahasan yang terkait
dengan perizinan dan
sertifikat tanah yang
juga menghadirkan
peserta dari pihak
pemerintah Kota Palu,
Kabupaten Sigi dan
Donggala. (Muslich
Basri/Comm. Spec. PMC-
CSRRP).