Palu -
PMC CSRRP. Kementerian
PUPR kembali menggelar
kegiatan Rapat Koordinasi
Teknis V Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca
Bencana
Sulawesi Tengah pada hari
selasa, 11 Oktober 2022
di Hotel Santika Palu.
Rakornis kali ini
merupakan rapat strategis
untuk mengevaluasi
seluruh kegiatan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca
Bencana Sulawesi Tengah.
Kasatgas Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana
Sulawesi tengah, Arie
Setiadi Murwanto dalam
sambutan pembukaannya
menyampaikan beberapa
poin penting
dalam penuntasan kegiatan
Rehabilitasi dan
rekonstruksi di Sulawesi
Tengah. Disamp
a ikan oleh
beliau, bahwa
hunian tetap yang
dibangun oleh CSRRP
Kementerian PUPR,
sebanyak  
;4.092 unit,
dengan rincian di Kota
Palu
2.671 unit,
kabupaten Sigi 653 unit,
dan
Kabupaten Donggala 768
unit. Jumlah tersebut,
diluar yang telah dibagun
oleh
Kementerian PUPR pada
Kegiatan CERC, yang telah
selesai Desember 2021
yang
lalu.
“Saat ini sedang
dilakukan pembangunan
huntap 775 unit yang
tersebar di Kota
Palu dan Kabupaten
Donggala. Kegiatan
tersebut ditargetkan
selesai pada Juli
2023. Akan
menyusul kegiatan
pembangunan
huntap 1.566
unit yang saat ini
masih dalam
proses Lelang/Pengadaan.
Harapan
kami, proses
pengadaan berj
a lan lancar sehingga
dapat terkontrak
pada Desember 2022 serta
ditargetkan
selesai pelaks
a naan
konstruksinya pada
November 2023”,
ujarnya.
Lebih lanjut Arie
menyampaikan,
“saat ini sedang
direncanakan
pembangunan Hu
n tap Petobo dan Huntap
Satelit Lere yang
membutuhkan
kerjasama antar
pelaksana kegi
a tan baik pemerintah
pusat
maupun pemerin
t ah daerah untuk
mendukung
keterpaduan in
f
rastruktur
sistem drainas
e , jaringan jalan,
penyediaan air
minum, dan infrastruktur
permukiman lainnya”,
ungkap
Kasatgas
Terkait
Pembangunan Huntap
Satelit
Lere, Kasatgas
menyampaikan perlunya
dilaksanakan secara
sinergis
karena terindikasi
bersinggungan dengan
beberapa kegia
t an lain
seperti pembangunan
Jembatan
Palu IV,
rencana
Pembangunan
Elevated Road,
dan rencana
pembangunan
kolam retensi.
Kasatgas juga menekankan
pentingnya mengawal
proses peralihan dari
NSUP-CERC ke
CSRRP terutama
dalam hal serah terima
asset, d
an
operasional -
pemeliharaan kepada
pemerintah dae
r ah. Pemeliharaan
pasca konstruksi
kegiatan NSUP-
CERC selama ini masih
dialokasikan
melalui dana tanggap
darurat BPPW Sulawesi
Tengah. Diharapkan, Pemda
dapat
menyiapkan
pendanaan dan
sumber daya sejak dini
sehingga
proses penyele
s aian serah terima
nantinya dapat
berjalan lebih
baik.
Selain itu, pemda
kabupaten/kota diharapkan
dukungannya untuk
percepatan proses
penerbitan PBG dan SLF
serta proses sertifikat
Tanah.
Beliau menyampaikan,
bahwa pemberian
kepemilikan hak atas
tanah
dalam bentuk
sertifikat telah
dilakukan pada 3
(tiga) lokasi
huntap yang telah selesai
dibangun.
Capaian sertif
i kasi tanah yang telah
dilakukan oleh
Kanwil BPN
Provinsi Sulawesi Tengah
hingga saat ini
yaitu 1.000
dari total 1.500 unit di
Huntap Tondo-
1, 1.000 unit
di Huntap Pombewe, dan
230 unit
di Huntap
Duyu.
“Kami mengharapkan
adanya dukunga
n dan fasilitasi untuk
sertifikasi
tanah
baik pada
huntap telah terbangun
serta nantinya
untuk huntap
yang saat ini
masih dalam
tahap pembangu
n an maupun yang akan
dibangun. Kepemilikan hak
atas tanah
merupakan perw
u judan rasa aman dan
kepastian
berhuni
bagi warga
terdampak bencana (WTB)
di lokasi huntap”, ujar
beliau.
Sesuai
data, pemberian
kepemilikan hak atas
tanah
dalam bentuk
sertifikat telah
dilakukan pada 3
(tiga) lokasi
huntap yang telah selesai
dibangun.
Capaian sertif
i kasi tanah yang telah
dilakukan oleh
Kanwil BPN
Provinsi Sulawesi Tengah
hingga saat ini
yaitu 1.000
dari total 1.500 unit di
Huntap Tondo-
1, 1.000 unit
di Huntap Pombewe, dan
230 unit
di Huntap
Duyu.
Kegiatan Infrastruktur
Skala Lingkungan
Pada
akhir sambutannya,
Kasatgas menyampaikan
program
Infrastruktur Besbasis
Masyarakat yang berskala
lingkungan (IBM CSRR).
Kegiatan
IBM bertujuan untuk
memulihkan infrastruktur
dan meningkatkan kualitas
permukiman dengan aspek
inklusif
dan berketahan
a n terhadap bencana,
dan meningkatkan
kapasitas masyarakat
dalam mewujudk
a n
permukiman lay
a k huni
dan berkelanju
t an.
Sebagai
catatan,
sejak tahun
2020 Kementerian PUPR
telah selesai membangun
sejumlah
630 unit huntap. Jumlah
tersebut merupakan bagian
dari pembangunan Tahap 1A
yang berada di dua lokasi
yakni, Kelurahan Duyu,
Kecamatan Tatanga, Kota
Palu
sebanyak 230 unit dan di
Desa Pombewe, Kecamatan
Sigi Biromaru, Kota Palu
sebanyak 400 unit. Dengan
besaran dana senilai Rp
44,5 miliar, Dari
Program National
Slum Upgrading Program-
Contingency Emergency
Response
Component (NSUP- CERC).
Kemente
rian PUPR melengkapi
kawasan hunian tersebut
dengan penerangan jalan
dan meteran listrik
berdaya
1.300 watt di setiap
unit, sarana dan
prasarana penunjang
seperti instalasi air
bersih, instalasi
pembuangan air limbah,
ruang terbuka hijau,
jalan utama dan
jalan lingkungan,
termasuk tempat
pembuangan sampah
terpadu.
Hadir
pada Rakornis ini,
Walikota Palu, Hadianto
Rasyid
dan jajaran Pemkot Palu,
Bupati
Sigi, Mohamad
Irwan beserta
jajarannya, Dinas Pemkab
Kabupaten Donggala, serta
Perwakilan dari Bank
Dunia,
Andre Bald.
Rakorni
s V ditutup sekira
jam
16.30 Wita secara
resmi oleh Astriana
Harjanti
atas
nama Project
Management Unit
(PMU), d
engan
penegasan kembali
kepada pemangku
kepentingan terkait
terhadap poin-pont
penting yang telah
disepakati diantaranya
dukungan terhadap
pebangunan huntap
yang sedang dilaksanakan,
penyelesaian PBG, SLF,
sertifikat tanah, dan
terkait
WTB yang masih
berada di huntara.
(Muslich Basri/Comm.
Specialist
PMC CSRRP)